Salut kepada orang-orang yang tetap memutuskan tinggal dan bekerja di Jakarta. Mereka bisa betah dengan kondisi Jakarta: Macet, banjir, suasana yang panas tidak hanya udaranya tapi juga dengan orang-orangnya, bergumul dengan penumpang-penumpang di transjakarta, busmini, kopaja, juga bergumul dengan mobil dan sepeda motor.
Aku aja ingin nangis ketika aku terjebak macet selama 6 jam senin lalu 25 Oktober 2010.
Ceritanya, senin lalu adalah hari terakhir bagiku di Jakarta setelah pagi harinya urusanku di Kedutaan Jerman untuk mengajukan permohonan visa Au-Pair telah usai. Senin malam hari, aku memutuskan untuk menonton bioskop di Mall Taman Anggrek atas ajakan teman. Usai menonton aku putuskan untuk bertemu dengan hostku untuk makan malam bareng di Mall Ambassador. Semenjak beranjak dari Mall Taman Anggrek (Jakarta Barat) itulah diriku terjebak macet. Rencana untuk bertemu di Mall Ambassdor pun akhirnya gagal. Rencana berubah langsung pulang ke tempat kosan hostku yang berada di Warungjati, Jakarta Selatan. Macet dan banjir itulah gambaran Jakarta malam itu. Inilah beberapa gambar yang aku abadikan ketika di dalam busmini 75 yang ntah ada di mana saat itu. Aku sendiri tidak tau Jakarta.
Aku aja ingin nangis ketika aku terjebak macet selama 6 jam senin lalu 25 Oktober 2010.
Ceritanya, senin lalu adalah hari terakhir bagiku di Jakarta setelah pagi harinya urusanku di Kedutaan Jerman untuk mengajukan permohonan visa Au-Pair telah usai. Senin malam hari, aku memutuskan untuk menonton bioskop di Mall Taman Anggrek atas ajakan teman. Usai menonton aku putuskan untuk bertemu dengan hostku untuk makan malam bareng di Mall Ambassador. Semenjak beranjak dari Mall Taman Anggrek (Jakarta Barat) itulah diriku terjebak macet. Rencana untuk bertemu di Mall Ambassdor pun akhirnya gagal. Rencana berubah langsung pulang ke tempat kosan hostku yang berada di Warungjati, Jakarta Selatan. Macet dan banjir itulah gambaran Jakarta malam itu. Inilah beberapa gambar yang aku abadikan ketika di dalam busmini 75 yang ntah ada di mana saat itu. Aku sendiri tidak tau Jakarta.
No comments:
Post a Comment