Kasus 1:
Ketika kamu jauh sama pacarmu, kamu pengen dekat. Ketika udah dekat, kamu sebel tidak kepalang dengan dia yang menyebalkan yang tidak sensitif dan tidak punya inisiatif. Ketika dia menjauh karena sikapmu yang sedikit aneh tersebut, kamu juga ga pengen jauh-jauh dari dia dan merengek harus dekat terus.
Kasus 2: (yang juga hampir sama seperti di atas)
Ketika pacaran jarak jauh merupakan setting, kalian berdua akan banyak menggunakan Whatsapp ataupun skype. Kamu pun pengen banget, jika bisa 24 jam terus menerus, mengobrol dengan dia. Ketika sudah enak-enak mengobrol di skype, kamu merasa sebel dengan dia karena dia sungguh membosankan. Rasanya ingin menendang dia jauh-jauh ke angkasa dan mengobrak abrik rambutnya serta meninjunya. Tapi ketika dia udah mau sign-out, kamu pun masih pengen berlama-lamaan mengobrolnya. Dan menginginkan jangan dulu pergi.
Ketika pacaran jarak jauh merupakan setting, kalian berdua akan banyak menggunakan Whatsapp ataupun skype. Kamu pun pengen banget, jika bisa 24 jam terus menerus, mengobrol dengan dia. Ketika sudah enak-enak mengobrol di skype, kamu merasa sebel dengan dia karena dia sungguh membosankan. Rasanya ingin menendang dia jauh-jauh ke angkasa dan mengobrak abrik rambutnya serta meninjunya. Tapi ketika dia udah mau sign-out, kamu pun masih pengen berlama-lamaan mengobrolnya. Dan menginginkan jangan dulu pergi.
Wih, ribet ya jadi cewek. Banyak maunya... Dideketin susah, dijauhin apa lagi, Maunya apa juga tidak jelas. Jika kalian merasa seperti itu, tenang "You are not alone..." Tapi rasanya emang ga enak banget berada di posisi seperti itu ya... :D
No comments:
Post a Comment