Ini pertama kalinya aku tinggal di negeri orang dengan segala tingkah laku kebiasaannya. Di Belanda, tepatnya. Banyak hal baru yang aku temuin salah satunya adalah suatu (yang menurutku) adegan untuk mengecek dulu restoran mana yang buka dan murah jika mau makan di luar.
Sabtu, 2 Januari 2010, aku dan cowokku Vincent pergi ke Boskoop di mana Stijn salah satu sahabat baiknya tinggal, setelah beberapa jam kita menghabiskan waktu di Amsterdam untuk jalan-jalan. Sebelumnya Vincent berkata mungkin Stein akan masak untuk makan malam, tapi nampaknya tidak dan kita pun berencana untuk makan di luar. Kuperhatikan Stein mengutak atik laptopnya dan baru kemudian aku baru tau kalo dia menge-check restoran mana yang saat itu sedang buka dan tentu saja murah. Tidak lama, dia pun menelpon salah satu restoran dan nampaknya dia tidak tertarik dengan restoran itu, dan akhirnya jatuhlah pada kesepakatan bahwa kita akan makan di restoran Argentina. Dibutuhkan 30-60 menit mungkin untuk akhirnya menjatuhkan pilihan ke restoran itu. Takjub dan ga' habis pikir, mo makan pun harus di atur dulu lewat internet. Kalo "kita" orang Indonesia, pastinya langsung cabut dari rumah, hidupin motor, dan langsung nyelonong pergi muter-muter nyari restoran/warles apa yang diinginkan ntah buka ato ngga'.
Hehehe... kebiasaan itu bisa dipahami sih apalagi di musim dingin sekarang ini di Belanda. Udara dingin di luar tentu saja membuat malas kalo kita harus muter-muter dulu langsung cari restoran. Apalagi bensin juga mahal. Jadi lebih ekonomisnya cari restoran -yang buka, murah, dan juga dekat dari rumah- di internet, angkat gagang telpon dan membuat reservasi, lalu cabut deh. Ga' asal nyelonong pergi gitu ajah. hhhmmmm....
No comments:
Post a Comment