LEAHISM

What I see. What I hear. What I feel. What I do.

Welkom! Welcome! Selamat Datang!

Ik aanbiden deze blog in het Nederlands, Engels en Indonesisch. Ik hoop dat jij geniet ervan.

I serve this blog in Dutch, English, and Indonesian. I hope you enjoy it.

Aku menyuguhkan blog ini dalam Bahasa Belanda, Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia.
Aku harap kamu menikmatinya.

PO BOX

Ketika aku masih kecil, sering melihat iklan di TV ada beberapa produk menawarkan hadiah jutaan rupiah atau berupa barang dengan cara mengirimkan bungkus produk yang memberikan hadiah itu. “Kirim ke PO BOX... Jakarta...”. Saat itu rasanya keren sekali. Masih tidak tau PO BOX itu apa. Yang jelas alamat ajah. Baru tau kalau PO BOX itu kepanjangan dari Post Office Box.
Ntah dari mana aku tau, yang jelas PO BOX itu bisa disewa. Akupun datang ke kantor pos terdekat. Di bagian customer service, aku hanya bilang mau menyewa kotak pos. Ibu separuh baya itu mengantarku ke bagian belakang bangunan tempat pelayanan. Nampaknya dia tidak tau juga prosedurnya. Hanya saja dia tau kepada siapa dan di mana aku bisa mengurus penyewaan kotak surat.
Aku bertemu dengan seorang bapak berkumis yang melayaniku untuk penyewaan kotak pos. Aku bertanya berapa biayanya. 5.000 perak/ bulan. Murah sekali jika dibandingkan penyewaan kotak surat di Belanda yang menghabiskan biaya €160/tahun ditambah dengan biaya pangkal €39. Menurutnya penyewaan kotak surat minimal 6 bulan.
Beliaupun memberiku dua lembar Formulir Permohonan Penyewaan Kotakpos / Tromolpos. Di salah satu formulir harus disertai materai 6.000. Saat itu hari sudah sore, si bapak mengatakan bahwa beliau tidak dapat memproses hari itu juga. Harus juga mencari kunci kotak surat, dalihnya. Aku pun diminta untuk datang esoknya dengan menyertakan fotokopi identitas diri (KTP/SIM/paspor tak masalah). Aku pun mengiyakan. Sayangnya, aku tak bisa datang karena harus sudah mulai bekerja menjadi LO (liaison officer) International Tour de Banyuwangi Ijen 2014. Formulir pun mendekam di rumah seminggu lamanya.
Malam sebelum datang ke kantor pos, aku sudah selesai mengisi Formulir Permohonan Penyewaan Kotakpos / Tromolpos. Kebetulan aku sudah memiliki berlembar-lembar materai 6.000 untuk mengurus persyaratan izin tinggal di Belanda. Aku bilang kepada tunanganku bahwa aku ingin menyewa kotak surat juga di Belanda. Sayangnya dia tidak tau apa yang aku maksud. “Ah, dasar! Cowok rumahan!!!” batinku.
Pagi hari, aku pun datang ke ruangan itu lagi. Suasana tampak sibuk dari pertama kali ke sana. Bagian seksi sibuk rupanya, terutama jika mobil pengangkut surat dan paket datang. Banyak karyawan yang menyortir surat dan paket. Kembali aku duduk di kursi pelanggan, namun karyawan yang membantuku mengurus penyewaan kotak surat kali ini berbeda. Masih seorang bapak. Di ruangan ini semua karyawannya laki-laki. Kontras sekali dibandingkan dengan karyawan yang dipajang di bagian pelayanan depan.
Menurut beliau lagi bahwa minimal penyewaan adalah enam bulan. Namun aku baru sadar ternyata penghitungannya mulai bulan Januari awal tahun 2015. Berhubung aku mulai menyewa sejak Oktober 2014, maka penyewaan kotak surat ini dihitung 9 bulan. Ku serahkan uang 45.000 rupiah. Akupun mendapatkan tanda terima yang dibuat secara manual terlebih dahulu di Microsoft Office Excel. Formulir Permohonan Penyewaan Kotakpos / Tromolpos yang tidak bermaterai dikembalikan kepadaku. Namun kali ini sudah ada tambahan tulisan 122 (nomor kotak suratku), tanggal penyewaan, tanda tangan Manajer Antaran, dan juga stempel bertuliskan “KANTOR POS – POS INDONESIA BANYUWANGI 2”. Aku pun senang sekali bukan kepalang! Akhirnya aku juga memiliki PO BOX untuk penyewa perorangan. Ga mau kalah eksis seperti para perusahaan / instansi / organisasi.
Untuk penulisan alamat kotak surat, seharusnya aku harus menggunakan nama asliku XXX XXXXXXXXX. Aku pun merengek untuk menggunakan nama Leah Saklidudenov. Aku jelaskan untuk apa dan mengapa. Awalnya bapaknya enggan. Sepertinya beliau takut aku akan menggunakan untuk hal yang bertentangan dengan estetika dan norma hukum yang berlaku seperti yang tertulis di formulir. Syukur, bapaknya lunak. Beliau pun mengiyakan dengan catatan di formulir, bagian nama, aku harus mencantumkan nama asli dan nama palsu buatanku sendiri yang memang aku pergunakan di dunia maya (cyber world).
Itu yang aku suka di Indonesia. Apapun bisa dibicarakan dengan baik-baik. Mungkin karena itu, aku pikir orang Indonesia adalah orang yang cukup fleksibel.
Bagi kamu yang suka surat menyurat atau korespondensi, tertarik dengan dunia sahabat pena, dan ingin menjadi sahabat penaku, bisa kirim surat kalian ke:
LEAH SAKLIDUDENOV
PO BOX 122
Banyuwangi 68401
Indonesia

Ayo, pergi ke kantor pos dan menjadi SAHABAT POS!

No comments:

Post a Comment